KOMPAS.com — Beragam argumen muncul tentang penyebab fenomena crop circle atau lingkar taman yang terjadi di Indonesia. Salah satu argumen mencuat dan paling populer adalah bentuk-bentuk bulat di sawah itu adalah jejak UFO.
Muhammad Irfan dari Ufonesia (pengamat UFO Indonesia) mengatakan bahwa untuk mengetahui asal muasal crop circle itu, analisis sederhana bisa dilakukan. Caranya dengan melihat batang padi di crop circle.
"Kita lihat saja batang padinya, ada yang patah tidak. Kalau ada yang patah, berarti besar kemungkinan itu adalah buatan manusia," ungkapnya berdasarkan hasil sebuah penelitian yang dibacanya.
Ia melanjutkan, pendaratan UFO tidak menyebabkan patahnya batang padi. "Kalau memang UFO, batangnya tidak patah, tapi ada bagian yang terbakar seperti kena radiasi. Kita bisa lihat apakah ada jejak radiasi atau tidak," katanya.
Konon, UFO memiliki radiasi yang besar. Tanah dan pohon bisa hangus dan mengerut karena radiasi. Selain itu, area sawah atau ladang juga bisa tercemar. UFO juga menghasilkan radiasi suara yang mengganggu pendengaran.
Irfan sendiri meyakini, crop circle yang ada di Yogyakarta adalah jejak UFO. "Jika dibuat manusia, tidak mungkin jadi hanya dalam waktu satu malam atau satu dua jam," katanya.
Terlepas buatan manusia, alien, atau dibentuk akibat fenomena alam, lingkaran raksasa yang terbentuk di area persawahan di Berbah, Sleman, Yogyakarta, menarik dicermati. Pembuatnya pasti sangat cermat karena bentuknya yang geometris.
Bentuknya yang simetris disertai ukiran-ukiran di dalam lingkarannya menarik perhatian anggota komunitas Betaufo, salah satu kelompok pengamat UFO di Indonesia. Julius Perdana, pemerhati UFO dan salah satu anggota komunitas tersebut, mencoba menganalisis bentuk tersebut dengan melakukan rekayasa foto digital.
"Ini mirip dengan Chakra dasar atau Muladhara," tulis Julius Perdana dalam catatan di halaman akun Facebook miliknya, Senin (24/1/2011). Ia menggunakan foto jepretan Andrex Tohjaya yang diunggah ke Facebook kemudian mengedit dengan mendistorsi gambar dari posisi miring menjadi tegak lurus dan memperjelasnya.
Ia menjelaskan, muladhara digambarkan berwarna kuning, lotus atau teratai bujursangkar dengan 4 daun dikelilingi oleh 8 tombak yang berkilauan di samping dan di sudut, dan dengan 4 buah daun bunga. Mirip atau tidak ia menyertakan hasil perbandingan dan kesimpulan kepada pembaca.
Dalam ajaran Hindu, muladhara adalah salah satu cakra yang merupakan fondasi metafisika atau biofisis tubuh manusia. Karena diyakini sebagai pusat energi, pemetaan cakra biasa dipakai sebagai dasar pengobatan, latihan yoga, dan meditasi.
Nah, apakah logo raksasa tersebut sengaja dibuat orang, ukiran alam, atau pesan dari makhluk Aliens?
Muhammad Irfan dari Ufonesia (pengamat UFO Indonesia) mengatakan bahwa untuk mengetahui asal muasal crop circle itu, analisis sederhana bisa dilakukan. Caranya dengan melihat batang padi di crop circle.
"Kita lihat saja batang padinya, ada yang patah tidak. Kalau ada yang patah, berarti besar kemungkinan itu adalah buatan manusia," ungkapnya berdasarkan hasil sebuah penelitian yang dibacanya.
Ia melanjutkan, pendaratan UFO tidak menyebabkan patahnya batang padi. "Kalau memang UFO, batangnya tidak patah, tapi ada bagian yang terbakar seperti kena radiasi. Kita bisa lihat apakah ada jejak radiasi atau tidak," katanya.
Konon, UFO memiliki radiasi yang besar. Tanah dan pohon bisa hangus dan mengerut karena radiasi. Selain itu, area sawah atau ladang juga bisa tercemar. UFO juga menghasilkan radiasi suara yang mengganggu pendengaran.
Irfan sendiri meyakini, crop circle yang ada di Yogyakarta adalah jejak UFO. "Jika dibuat manusia, tidak mungkin jadi hanya dalam waktu satu malam atau satu dua jam," katanya.
Terlepas buatan manusia, alien, atau dibentuk akibat fenomena alam, lingkaran raksasa yang terbentuk di area persawahan di Berbah, Sleman, Yogyakarta, menarik dicermati. Pembuatnya pasti sangat cermat karena bentuknya yang geometris.
Bentuknya yang simetris disertai ukiran-ukiran di dalam lingkarannya menarik perhatian anggota komunitas Betaufo, salah satu kelompok pengamat UFO di Indonesia. Julius Perdana, pemerhati UFO dan salah satu anggota komunitas tersebut, mencoba menganalisis bentuk tersebut dengan melakukan rekayasa foto digital.
"Ini mirip dengan Chakra dasar atau Muladhara," tulis Julius Perdana dalam catatan di halaman akun Facebook miliknya, Senin (24/1/2011). Ia menggunakan foto jepretan Andrex Tohjaya yang diunggah ke Facebook kemudian mengedit dengan mendistorsi gambar dari posisi miring menjadi tegak lurus dan memperjelasnya.
Ia menjelaskan, muladhara digambarkan berwarna kuning, lotus atau teratai bujursangkar dengan 4 daun dikelilingi oleh 8 tombak yang berkilauan di samping dan di sudut, dan dengan 4 buah daun bunga. Mirip atau tidak ia menyertakan hasil perbandingan dan kesimpulan kepada pembaca.
Dalam ajaran Hindu, muladhara adalah salah satu cakra yang merupakan fondasi metafisika atau biofisis tubuh manusia. Karena diyakini sebagai pusat energi, pemetaan cakra biasa dipakai sebagai dasar pengobatan, latihan yoga, dan meditasi.
Nah, apakah logo raksasa tersebut sengaja dibuat orang, ukiran alam, atau pesan dari makhluk Aliens?
Post Title
→Jejak UFO, Corp Circle Yang Ada Di Jogja Mirip Lambang Cakra Muladhara
Post URL
→https://blog-wallpapers-gallery.blogspot.com/2011/01/jejak-ufo-corp-circle-yang-ada-di-jogja.html
Visit Blog wallpapers gallery for Daily Updated Wedding Dresses Collection